(SEMARANG – NOTARYNEWS.ID) Ibarat sebuah perahu, banyak yang berpikir bahwa karir organisasi Widhi Handoko akan tenggelam di perhelatan Konferensi Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Jawa Tengah (Konferwil IPPAT Jateng) di Merbabu Grand Ballroom, PRPP Convention Center (3/11) lalu. Dan banyak yang mengaku terkejut ketika tiba-tiba pemilik nama lengkap Dr. Widhi Handoko. SH. SpN ini berhasil menduduki kursi Ketua Pengwil IPPAT Jateng sekaligus melengkapi jabatannya sebagai Ketua Pengwil Jateng INI.
Sejatinya ini adalah sebuah lompatan besar yang di lakukan oleh Widhi Handoko. Sebab sepanjang pengamatan penulis, Widhi Handoko belum pernah menduduki posisi sebagai Ketua Pengda INI ataupun IPPAT.
Terpilihnya Widhi Handoko sebagai Ketua Pengwil Jawa Tengah INI dipastikan akan memperkuat eksistensinya di panggung perkumpulan Notaris – PPAT khususnya di Jawa Tengah.
Inilah kado istimewa untuk Widhi Handoko yang berhasil menduduki posisi sebagai Ketua Pengwil IPPAT Jateng periode 2021 -2024. Dia terpilih dalam pesta demokrasi Konferwil IPPAT Jateng yang berakhir pada pukul 22.00 malam wib.
Sosoknya tidak tinggi besar. Tapi nyalinya, jangan tanya. Suaranya lugas dan tegas, dia pria mandiri yang kuat menghadapi gelombang kritik dan pesimis terhadap dirinya yang maju sebagai orang nomor satu dikalangan PPAT di Jawa Tengah, dan itu dilaluinya dengan tenang.
Alhasil pemilik nama lengkap Dr. Widhi Handoko. SH. SpN ini berhasil mengungguli koleganya semasa kuliah spesialis Kenotariatan Undip sebagai bakal calon Ketua Pengwil IPPAT Jateng. Banyak orang terkaget-kaget karena Noataris PPAT Kota Semarang ini suaranya melesat sejak perhitungan awal berlari meninggalkan koleganya.
Konferwil IPPAT Jateng yang hanya digelar dengan satu putaran itu, Widhi demikian pria kelahiran Wonogiri ini akrab disapa berhasil meraih suara sebanyak 623 suara, sedangkan Herlina. SH. SpN mendapatkan 579 suara.
Dosen Notariat Univetsitas Diponegoro ini pada kesempatan usai pelantikannya sebagai Ketua Pengwil IPPAT Jateng menegaskan bahwa dirinya mencoba mengambil bagian kesempatan yang sama dengan keempat calon lainnya untuk memberi dampak besar bagi Organisasi INI. Ditegaskan Widhi, bahwa sesungguhnya kondisi saat ini Notaris – PPAT dalam himpitan praktik yang kurang sehat. Dan problem utamanya adalah soal kedewasaan dalam menyikapi keadaan.
“Saya mencoba mengambil bagian ini karena memang setiap anggota berhak dicalonkan dan mencalonkan. insyallah Saya memahami organisasi dan arahan PP IPPAT terkait hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan organisasi kedepan,” ujar Widhi dalam sambutannya pertama kali.
No comment yet, add your voice below!