Skip to content

Ust. Dudi Muttaqien: Haji dan Qurban, Kewajiban atau Pilihan?

(Bandung – Notarynews) Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil untuk ibadah haji. Sementara ibadah qurban adalah salah satu sunnah Rasul yang memiliki banyak keutamaan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt dan bagian dari ibadah sosial dan solidaritas kita kepada sesama.

Desi (Qoriah) saat membacakan ayat suci Al Qur'an
Desi (Qoriah) saat membacakan ayat suci Al Qur’an

Pertanyaannya, Haji dan Qurban, kewajiban atau pilihan? “Berhaji itu merupakan kewajiban dan ibadah qurban itu pilihan,” demikian disampaikan Ust. KH. Drs. Dudi Muttaqien, M.Pd pada acara Ngaji Dulu Atuh Jilid 9″ yang diselengharakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano Unpad) Bidang Rohani dan Keagamaan pada Senin, (20/6) pukul 15.30 WIB sampai dengan pukul 17.00 wib, via zoom cloud meeting.

Neneng Wulandari (saritilawah) saat membacakan terjemahan Al Qur'an
Neneng Wulandari (saritilawah) saat membacakan terjemahan Al Qur’an

Ditegaskan Ustadz Dudi, hukum bahwa melakukan ibadah haji adalah fardu ‘ain. Sehingga setiap umat muslim yang sudah mampu mempunyai kewajiban untuk melaksanakannya sebanyak 1 kali seumur hidup. Kewajiban tentang berhaji sudah disebutkan di dalam hadis, Al Quran, dan ijma’ dari kesepakatan para ulama.

Ust. KH. Drs. Dudi Muttaqien, M.Pd
Ust. KH. Drs. Dudi Muttaqien, M.Pd

Al Quran surat Ali Imran ayat ke-97 bisa Anda jadikan sebagai patokan atau dalil tentang kewajiban pelaksanaan ibadah haji. Ayat itu menyebutkan bahwa seorang muslim berkewajiban pergi haji apabila sanggup atau mampu.

Berbicara tentang kewajiban bagi yang mampu, setiap orang mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam hal itu. Seseorang berkewajiban menunaikan ibadah haji jika sudah mempunyai harta dan fisiknya kuat. “Namun jika tidak mampu jangan memaksakan diri,” ujar Ustadz Dudi.

Gatot Pupi Rachman (pembawa acara)
Gatot Pupi Rachman (pembawa acara)

Memasuki tanya jawab, ada satu pertanyaan mengelitik. “Assalaamualaikum Pak Ustadz mau bertanya. jika berqurban baiknya bergilir dari nama suami, isteri lalu anak-anak setiap tahun bergilir namanya atau cukup satu nama suami saja setiap tahun dan itu bisa berlaku untuk satu keluarga ?, ” tanya Notaris PPAT Kota Bandung, Hilda Sophia, SH

Lain halnya dengan qurban, yang merupakan pilihan. Yang punya uang lebih selayaknya bisa berqurban. “Saran Saya yang punya uang saja yang berqurban. Berqurbanlah masing-masing dan bukan berqurban satu hewan satu keluarga,” terang Ustadz Dudi.

Hal tersebut berlaku juga bagi seorang muslim apabila belum mampu, karena sejatinya bisa melakukan ikhtiar serta mulai untuk membangun niatnya menjadi nyata. Seseorang bisa meluruskan niatnya untuk pergi haji dengan cara menabung.

“Jadi menabung saja masing-masing dulu. Dan luruskan niatnya kalau sudah ada uang lebih baru berqurban. Kecuali kalau mau bersedekah bisa dilakukan bersama-sama,” imbuh Ustadz Dudi.

Ustad Dudi mengingatkan agar kita selaku meneladani Nabi Ibrahim, selain kepasrahan diri pada Allah melalui ikhtiar yang patut kita contoh dari keluarga Nabi Ibrahim, kita juga bisa meneladani semangat pengorbanan untuk mendekatkan diri pada Allah swt.

“Yakinlah bahwa setiap orang yang berikhtiar pasti diijabah Allah. Pahami hadist perbuatan yang paling dicintai Allah yaitu; hormati ibumu, hormati ibumu dan hormati ibumu lalu hormati bapakmu. Dan ingatlah, bahwa sumber dari segala macam dosa adalah bohong dan sombong, ” tegas Ustad Dudi.

Adaun syarat berikhtiar, lanjut Ustad Dudi, yakinlah kepada Allah bahwa yang kita kerjakan itu akan disampaikan akan dikabulkan oleh Allah; berilmu tentang yang diusahakan; bekerja keras, semangat, tidak cepat menyerah; disiplin, rajin dan penuh tanggung jawab; dan belajar terus meningkatkan kemanpuan.

Dr. Ranti Fauza Mayana, SH
Dr. Ranti Fauza Mayana, SH

Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua Umum Ikano Unpad, Dr. Ranti Fauza Mayang, SH mengharapkan melalui acara ini seluruh peserta yang hadir bisa meneldani keikhlasan Nabi Ibrahim AS yang patut diteladani umat muslim anggota Ilano Unpad dalam beribadah kurban, sehingga kita bisa memberikan ibadah kurban sebaik-baiknya.

Menurut Ranti, selain menunaikan perintah Allah, ada banyak makna yang dapat dipetik dari ibadah qurban ini dan terasa sangat bermakna apabila dilandasi dengan kerelaan dan keikhlasan yang berimbas pada perilaku keseharian maupun pelaksanaan jabatan sebagai Notaris PPAT. (PM)

Releated Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *