(Bandung – Notarynews) Proses migrasi TV analog ke digital yang resmi diberlakukan pada November 2022 merupakan salah satu upaya transformasi digital di Indonesia. Migrasi ke TV digital ini juga akan menghasilkan multiplier effect dalam ekonomi digital. Berdasar kesepakatan International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa pada 2006, batas akhir dihentikannya siaran analog (analog switch off/ASO) kemudian penyiaran digital dilaksanakan sepenuhnya oleh seluruh negara anggota ITU adalah 17 Juni 2015. Dan lapopran Bank Dunia 2020, mobile network sudah merupakan Necessity khususnya negara-negara berkembang.
Terkait dengan hal tersebut diatas, Dr. Sinta Dewi Rosadi, SH, LLM, selaku Kepala Departmen Hukum TIK-KI FH Unpad mengungkapkan bahwa saat ini merupakan waktu yang urgen untuk migrasi ke televisi digital bagu Indonesia. Menurut Sinta, dalam UU menyebutkan, tenggat waktu untuk bermigrasi ke TV digital paling lambat dua tahun. Artinya, seluruh siaran televisi harus sudah dipancarkan dengan modulasi digital pada November 2022.
Dosen Fakultas Hukum Unpad ini menegaskan sebenarnya Indonesia telah tertinggal dalam penerapan teknologi siaran digital. Pada hal, keuntungan migrasi ke TV digital atau disebut Analog switch off bisa menghemat pita frekuensi hingga 112MHz. Ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran dari televisi analog ke digital juga akan berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia. Masyarakat bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan 5G.
Melalui TV digital, lanjut Sinta, masyarakat Indonesia yang meliputi 17 ribu pulau akan mendapat manfaat berupa kualitas siaran gambar dengan resolusi tinggi dan suara yang lebih jernih. Tak hanya itu saja, dunia pendidikan pun akan merasakan manfaatnya, terutama dengan berkembangnya beberapa aspek konten-konten digital tentang dunia pendidikan. Penataan spectrum dimana ada slot internet, tentunya akan mengurangi gap terhadap akses informasi.
“Tentu saja, lembaga pendidikan juga akan mendapatkan benefit dari adanya perpindahan TV analog ke TV digital. Dengan digitalisasi dunia pndidikan merubah cara lama pembelajaran menjadi hal baru yang memanfaatkan teknologi dan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi digital,” kata Kepala Departmen Hukum TIK-KI FH Unpad ini
Sebagai lembaga pendidikan, lanjut Sinta Dewi, tentunya Unpad siap mensukseskan tahapan ASO. “Karena menurut Saya, pendidikan selalu dijadikan dasar pembangunan di setiap negara. Mengutip pernyataan mantan Presiden Africa Selatan, Nelson Mandela, Pendidikan merupakan senjata paling ampuh mengubah dunia. Dan pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan, sebab pendidikan selalu akan digunakan dalam menjalani kehidupan. Bahkan, diibaratkan pendidikan bisa mengubah dunia itu memang benar,” ujar Kepala Departmen Hukum TIK-KI FH Unpad ini yang mengangkat materi webinarnya dengan tema ‘Kesiapan Lembaga Pendidikan Dalam Mensukseskan Tahapan ASO. (Pramono).
