(Yogyakarta – Notarynews) Perubahan adalah sebuah keniscayaan, termasuk perubahan di sebuah perkumpulan atau organisasi Ikatan Notaris Indonesia. Memang, tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Dimanapun rekan Notaris berada, dan kapan pun itu tentunya perubahan selalu membayangi termasuk jumlah Notaris di Indonesia yang dari tahun-ketahun terus bertambah.

“Tahun 2024 jumlahnya Notaris akan mencapai mencapai 21 ribu orang. Dan dalam rangka penguatan anggotanya, Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia tentunya sudah mengambil peran itu dalam rangka dalam menyiapkan calon-calon Notaris yang kompeten dan berintegritas agar mampu memasuki dunianya yang siap pakai, professional dan berintegritas moral tinggi,” ujar Ketua Umum PP INI, Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH mengawali wawancaranya dengan Notarynews di Ballroom Hotel Alana, Yogyakarta, Selasa, (28/5).
Diungkapkan Tri Firdaus, pembukaan rangkaian acara Ujian Kode Etik Notaris Periode Tahun 2024 telah dilaksanakan pada acara Pembekalan tanggal 25 Mei 2024 lalu secara virtual yang diikuti oleh seluruh peserta UKEN 2024 sebanyak lebih kurang 1.517 orang.
408 orang mengikuti UKEN 2024 di Ballroom Alana Hotel, Yogyakarta 28/5)
“UKEN Periode Tahun 2024, dilaksanskan di kota Medan, Jakarta, Tangerang, Depok, Semarang, Yogyakarta, Mataram, dan Makassar. Terimakasih kasih dan penghargaan kepada Rekan-rekan Pengurus Wilayah dan Dewan Kehormatan Wilayah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat Gan Sulawesi Selatan Ikatan Notaris Indonesia, yang senantiasa mendukung dan membantu Pengurus Pusat dalam melaksanakan tugas kewajibannya yang diamanahkan oleh konstitusi Perkumpulan, dan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga acara Ujian Kode Etik Notaris Tahun 2024 ini kiranya berjalan lancar sampai dengan selesainya acara,” imbuh Tri Firdaus.
Ditegaskan Tri Firdaus menegaskan bahwa Notaris sebagai pejabat umum dituntut memiliki integritas. Prinsip utamanya, etika Notaris yang sesungguhnya, yaitu jujur, mandiri, tidak berpihak, amanah, seksama (termasuk kemampuan profesionalisme), dan penuh tanggungjawab, ketiga keenam hal tersebut adalah alat ukur bagi seorang Notaris dalam menjalankan jabatannya.
“Sepertinya, sudah cukup banyak materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber pada saat Pembekalan yang lalu, sehingga pada pagi hari ini, pesan saya bahwa penghayatan dan pengamalan terhadap kode etik Notaris sangat penting ditanamkan dan dipraktikkan sejak dini serta diniatkan ketika menjadi seorang Notaris. Tahapan menjadi Notaris telah ditempuh sejak pendidikan studi magister kenotariatan, dilanjutkan dengan mengikuti seleksi Anggota Luar Biasa, kemudian magang, magang bersama, sampai dengan UKEN hari ini,” ujar Ketua Umum PP INI.
Tri Firdaus berharap kiranya semua anggota Ikatan Notaris baik itu ALB maupun Notaris mampu mempertahankan dan menjunjung tinggi kehormatan, harkat dan martabat jabatan Notaris, sehingga lembaga Notaris masih dapat kita pertahankan sebagai jabatan kepercayaan yang dijalankan oleh orang-orang yang berkepribadian baik, etis, jujur, tidak berpihak dan mempunyai kemampuan professional yang handal. Dengan demikian, kehadiran Notaris di Indonesia dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bangsa dan Negara.

Dalam kesempatan yang sama, Fatir Tashin Syafiq, SH, MH, selaku Ketua Panitia UKEN 2024, Pengwil Yogyakarta INI dalam keterangannya kepada Notarynews di Ballroom Hotel Alana, Yogyakarta mengungkapkan program UKEN dari perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia merupakan pintu gerbang bagi Anggota Luar Biasa memasuki dunia kenotariatan dan bersiap diri menjadi Notaris.
“Untuk peserta di Yogyakarta dari jumlah yang mendaftar dan teregistrasi sebanyak
437 orang dan terferifikasi dan mengikuti UKEN sebanyak 408 peserta,” terang Fatir kepada Notarynews.
Menurut Fatir, UKEN ini memang sebuah keniscayaan dan harus tetap dilakukan Ikatan Notaris Indonesia ditengah kondisi organisasi yang tidak baik-baik saja, karena ini menjadi tanggungjawab perkumpulan terhadap Anggota Luar Biasa (ALB) sebagai jembatan memasuki dunia Notaris.
Intinya lanjut Fatir, bahwa pelaksanaan UKEN kali ini merupakan bekal bagi calon Notaris sebelum memasuki gerbang dunianya sebagai Notaris, dimana di situ ada batasan-batasan dan nilai-nilai luhur yang harus dipahami dan dimengerti sekaligus menjadi pegangan bagi Notaris dalam menjalankan jabatanya.
Lebih lanjut Fatir, menegaskan bahwa sebelum memasuk pintu gerbang terkakhir sebagai calon Notaris yaitu mengikuti UKEN, dan rekan-rekan ALB, sebelumnya sudah melalui beberapa proses kematangan seperti seleksi ALB, magang, magang bersama dan lain-lain yang merupakan satu rangkaian menciptakan Notaris yang kredibel dan bermartabat dari Ikatan Notaris Indonesia. (Pramono)