(Semarang – Notarynews) Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro (Kaprodi MKn FH Undip), Dr. Ana Silviana, SH, M. Hum menegaskan berkomitmen untuk senantiasa menjaga mutu pendidikan tinggi di Program Studi Magiater Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Hal itu wajib dilakukan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Komitmen itu disampaikan Ana Silviana, pada acara Workshop Kurikulum yang mengangkat tema “Evaluasi Kurikulum Menuju Akreditasi Unggul” yang diselenggarakan pada hari Sabtu, (1/10) di Grand Ballroom Hotel Horison di bilangan Jalan MT. Haryono 972, Semarang.
“Untuk itu, Saya berharap bisa mendapatkan beberapa masukan dari para dosen Prodi MKn Undip demi penyempurnaan kurikulum. Dan sebagai bahan masukan lain, kami juga mengundang Dr. Hanif Nur Widhiyanti,SH. M. Hum dari Universitas Brawijaya, Malang dengan harapan Prodi MKn Undip bisa meraih predikat Unggul,” ujar Kaprodi MKn Undip ini dalam sambutannya.
Prof Dr. Retno Sarswati. SH, M. Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Undip menegaskan bahwa workshop kurikulum ini merupakan hal yang wajib, karena kurikulum merupakan komponen keberhasilan pembelajaran dan sangat penting bagaimana suatu desain pembelajaran dikelola dan dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan user dalam hal ini mahasiswa Prodi MKn Undip.
“Pembelajaran yang berkualitas dan up to date tentunya harus diawali dengan kurikulum yang baik dan up to date pula. Dan untuk menuju “Predikat Unggul” maka perlu peninjauan kurikulum pendidikan kenotariatan yang dalah satunya melalui workshop ini,” ujar Dekan FH Undip ini.
“Saya berharap Prodi MKn Undip bisa mencapai predikat unggul, dan civitas akademika Undip patut berbangga dan bersyukur atas lolosnya dua Prodi yaitu Program S1 Hukum dan Program Magister Hukum yang sukses mendapatkan Predikat Akreditasi Internasional dari FIBAA ( Foundation for International Business Administration Accreditation) pada November 2021,” imbuh Retno Sarswati.
Memasuki materi Workshop Kurikulum yang mengangkat tema “Evaluasi Kurikulum Menuju Akreditasi Unggul”, Dr. Hanif Nur Widhiyanti,SH. M. Hum dari Universitas Brawijaya, Malang, dalam paparanya mengatakan bahwa kualitas sebuah perguruan tinggi, yang mengemban predikat unggul itu, antara lain ditandai oleh reputasi akademik, ketersediaan tenaga pengajar (dosen, peneliti) yang bermutu, serta ditopang oleh tradisi penelitian yang kuat dan tradisi penulisan ilmiah yang bagus (buku dan jurnal ekektronik) bagi peserta didik dan juga dosen.
Karena itu, lanjut Nur Widhiyanti, tantangan utama ke depan adalah meningkatkan mutu dengan memperkuat sejumlah aspek yang amat fundamental tersebut. Tapi yang terpenting tentunya komitmen para dosen yang rata-rata doktor dan peneliti itu terhadap profesinya untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan keahlian peserta didik.
Kaprodi MKn Unibraw ini mengungkapkan pengalaman perolehan akreditasi unggul Prodi MKn Unibraw yang diukur berdasarkan usulan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Peringkat Akreditasi.
ISK menurut penulis buku berjudul “Hukum Internasional dalam Dinamika Hubungan Internasional, Universitas Brawijaya Press, Malang, 2018 ini, adalah instrumen akreditasi tambahan yang digunakan untuk pengambilan keputusan konversi peringkat terakreditasi yang diperoleh dengan Instrumen Akreditasi 7 Standar (APT 2.0) menjadi Peringkat Akreditasi baru sesuai dengan Instrumen Akreditasi 9 Kriteria (APT 3.0).
“Ada 6 pemenuhan tabel ISK yaitu Dosen Tetap Perguruan Tinggi, Dosen Tidak Tetap, Standar dan Indikator Kinerja, Pengukuran Kepuasan Pemangku Kepentingan dan Pelacakan Kinerja Lulusan, Akreditasi Program Studi, serta Publikasi Ilmiah,” ungkapnya.
Selain pemenuhan tabel ISK, lanjut Nur Widhiyanti tim penjaminan mutu juga membuat Laporan Konversi Peringkat Akreditasi Universitas Brawijaya yang berisi tentang dosen, Sistem Penjaminan Mutu, dan Publikasi Ilmiah.
Kaprodi MKn Unibraw, Malang ini juga menegaskan bahwa yang juga tidak kalah penting untuk meraih predikat Akreditasi Unggul, adalah kualitas unggul di semua bidang. Selain itu, Tri Dharma perguruan tinggi, SDM , kualitas lulusan , akreditasi Program Studi , fasilitas pembelajaran dan kerjasama dengan organisasi profesi, serta stakeholder juga berperan penting untuk mengantarkan lulusan lebih dekat pada dunia kerja. (PraM)
