(Semarang- Notarynews) Program Studi Magister Kenotariatan (Prodi MKn) Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI) melakukan studi banding di Prodi MKn Unissula, pada Jumat (10/2). Ketua Program Studi (Prodi) MKn FH Unissula Dr. Jawade Hafidz SH, MH dalam keterangannya kepada Notary bahwa kedatangan rombongan dari Prodi MKn UI adalah terkait dengan studi banding mengenai pengelolaan kenotariatan.

“Teekait studi banding ini, MKn UI ingin menekankan pada pengelolaan Laboratorium Akta dan Laboratorium Manajemen Kantor Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Lelang yang ada di kami. Itu yang akan digali MKn UI dari MKn Unissula. Mereka ingin mempelajari seperti apa laboratorium tersebut,” terangnya.

Dalam dialog antara kedua pihak itu Prodi MKn Unissula pun, Kaprodi MKnUnissula ini juga memberi penjelasan terkait pengelolaan Laboratorium Akta, kurikulum, dan pola pembelajaran.

“Dan kami dengan senang hati mempresentasikan pengelolaan MKn di FH Unissula, mengenai penyelenggaraan, proses pembelajaran, kurikulum, lalu proses penulisan tesis, kegiatan pengabdian masyarakat, peran serta alumni dan lainnya. Dan tentu khususnya terkait dengan Laboratorium Akta dan Laboratorium Manajemen Kantor Notaris PPAT, seperti yang diinginkan MKn UI,” terang Dr Jawade.

Ditegaskan Jawade, bahwa adanya laboratorium tersebut berfungsi untuk melahirkankan Notaris yang andal, sebab mahasiswa tidak hanya butuh teori tapi juga praktik.
“Kami ingin melahirkan Notaris-Notaris yang saat lulus sudah menguasai praktik saat bekerja. Di sini pula, peran alumni sangat dibutuhkan. Sebab, para mahasiswa kami juga dibimbing oleh alumni, yakni para notaris dan PPAT yang sudah bekerja,” ujarnya.

“Di satu sisi, studi banding tersebut juga berkaitan dengan pengembangan teknik pembuatan akta. Kami berharap kunjungan dan kerjasama ini membawa kebaikan untuk kedua pihak,” imbuhnya.

Usai dialog rombongan dari Prodi MKn UI yang berjumlah 12 orang itu juga mengunjungi dan melihat langsung Laboratorium Akta yang ada di MKn Unissula dan sekalugus melihat praktik pembelajaran mahasiswa.

Sementara itu, Dekan FH Unissula Dr Bambang Tri Bawono, SH, MH kepada Notary usai menerima rombongan Prodi MKn FH UI mengatakan, dengan kehadiran MKn UI tersebut, diharapkan juga akan terjalin kerjasama antara keduanya dengan baik yakni riset, pelatihan, dan pengajaran sehingga tercipta terobosan-terobosan baru.
“Apalagi mengingat MKn Unissula dan MKn UI sama-sama terakreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT),” katanya.

Ketua Prodi Dr Yuli Indrawati,SH, LLm dan Sekretaris Prodi Dr Gratianus Prikasetya Putra SH MH. Dr Yuli Indrawati mengatakan, jika MKn UI memang belum memiliki Laboratorium Akta. Dan melalui studi banding ini diharapkan akan memberi masukan dan pengelolaan Prodi MKn UI ke depannya lebih baik lagi.
“Di sini, selain melihat laboratorium kenotariatan secara langsung, kami juga bisa belajar kurikulum yang ada. Kami datang kesini memang tujuan untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa kami. Artinya, mahasiswa kedepan tidak hanya aktif di ruang kelas tetapi juga di perlukan sewaktu-waktu berada di laboratorium akta,” ujar Dr. Juli kepada Notary.

Maka untuk itu, diperlukan menejemen terbarukan dalam pengelolaan Prodi MKn kedepan. Di kampus UI, sebetulnya sejak dulu ada teori praktik dan selalu dilakukan. Tapi dengan adanya lab justru tentunya akan menambah pengetahuan mahasiswa dalam hal praktek untuk pembuatan akta misalnya.
Kaprodi MKn Universitas Indonesia ini juga mengharapkan ada tindak lanjut kerjasama misal kerjasama dalam bidang akta jadi kami akan mempredalam kembali dan kami juga nantinya bisa mengundang salah seorang pengajar untuk menjadi dosen tamu di tempat kami agar bisa memberikan pemahaman lebih lanjut.
Sebagai Ketua Badan Kerja Sama Prodi MKn Perguruan Tinggi Se Indonesia, Dr Yuli mengharapkan adanya konsolidasi antara Prodi MKn Negeri dengan Prodi MKn Swasta. Dan mengakhiri wawancranya, Kaprodi MKn UI mengaku kagum dengan Prodi MKn Unissula.
“Saya kagum, dan Saya lihat sangat luar biasa di sini semuanya begitu tertata rapi. Dan inilah itu yang kami perlukan datang melihat langsung lebih detail dan harus kami akui bahwa memang disinilah perbedaannya suatu manajemen laboratorium yang baik itu ternyata memiiki sistem organisasi yang baik,” ujar Dr Yuli.
Dr Yuli menambahkan bahwa tentunya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten itu tidak hanya kerja, kerja dan kerja saja melainkan dibutuhkan menejemen yang baik dengan uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas atau sarana dan prasarana yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi laboratorium yang baik pula.(PM)
No comment yet, add your voice below!