(Bandung – Notarynews) Minggu tanggal 16 Februari 2025 Ikatan Mahasiswa Notariat (IMNO), Program Pendidikan Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung (Prodi MKn FH Unpad) menutup rangkaian kegiatan Padjadjaran Notarial Fair 2025. PNF merupakan ajang kompetisi tahunan yang melibatkan mahasiswa Magister Kenotariatan (MKn) dalam hal lomba membuat akta. Adapun tujuan lomba dimaksudkan dalam perlombaan kali adalah dapat menghasilkan hasil mahasiswa Prodi MKn yang terbaik sehingga dapat membantu program studi masing-masing untuk menggapai cita-cita bersama yakni menjadi program studi MKN yang unggul.

Ketua Prodi MKn UNPAD, Dr. Anita Afriana SH, MH yang dihubungi vi seluler mengungkapkan bahwa PNF merupakan kegiatan rutin yang telah memasuki tahun ke-6. Menurut Anita, kegiatan ini penting karena mengasah kemampuan dan keterampilan mahasiswa notariat untuk berkompetisi dalam membuat akta notaris.
Diungkapkan Kaprodi MKn UNPAD, untuk pelaksanaan tahun 2025, jumlah peserta yg terlibat lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, demikian pula dewan juri PNF 2025 kali ini didukung oleh berbagai pihak sebagai dewan juri dari Prodi MKn UNPAD, IKANO UNPAD, Pengwil Jabar INI dan unsur pemerintah serta melibatkan mahasiswa MKn dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adapun susunan dewan juri lomba ada Dosen Senior Prodi MKn UNPAD dan Airlangga, Dr Herlien Budiono, SH, Ketua Pengwil Jabar INI Dr. H. Dhoddy Ananta Rivandi Widjajaatmaja, SH, SpN, Holda Anas, SH, MKn dari IKANO UNPAD, Dewi Nelly, SH dari Pengwil Jabar IPPAT dan Budiman P Kusuma selaku perwakilan dari Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.

“Pelaksanaannya pun kembali lagi seperti saat pertama yaitu dilaksanakan secara full luring,” imbuh Anita mengakhiri wawancaranya singkatnya pada Senin sore (17/2)
Dalam kesempatan lain, Dr Ranti Fauza Mayana, SH, SpN PNF sebagai suatu kompetisi hukum kenotariatan nasional dalam hal perlombaan akta yang diprakarsai atas kerja sama IMNO UNPAD, FH UNPAD, dan IKANO UNPAD yang merupakan suatu bentuk penghormatan terhadap Komar Andasasmita, S.H., Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., dan Noezar, S.H., selaku pendiri Magister Kenotariatan UNPAD.

“Rangkaian acara PNF ini dibuka dengan penyelenggaraan Seminar Nasional dengan tema “UMKM Dalam Bentuk Perusahaan Perorangan Sebagai Sosial Enterprise Di Era Transformasi Digital” yang kemudian ditutup dengan Gala Dinner dan Malam Apresiasi Kenotariatan, Babak Penyisihan, serta Babak Final.
Ranti berharap rangkaian acara ini dapat menjadi satu kesatuan acara yang dapat menseleksi akta-akta terbaik dari mahasiswa hukum di Indonesia.
Lebih jauh Ranti mengharapkan sebagaimana tema PNF tahun ini yang men-highlight unsur digitalisasi terhadap keberlangsungan profesi Notaris, tentu di perlukan adanya sifat adaptif bagi Notaris dalam melaksanakan tugas dan kewenangan Notaris seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan terciptanya ruang digital.

Menurut Ranti, hal tersebut menjadi suatu persoalan yang mendesak dan bersifat perlu untuk dilakukan dengan segera agar profesi Notaris dapat senantiasa berdampingan dengan perkembangan yang terjadi begitu cepat.
“Ada pun pemanfaatan teknologi dan digitalisasi diiringi dengan sikap Notaris yang tetap berpegang teguh serta menjaga profesionalisme dan integritas profesi, tentu dapat berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan kenotariatan, yang dalam hal ini agar dapat menjadi lebih efektif, efisien, dan juga cepat,” tegas Ranti.

“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja kebanggaan dan andalan IMNO UNPAD yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para mahasiswa MKn seluruh Indonesia baik dari segi teoritis maupun praktis. Saya menyambut baik proker IMNO ini dan semoga perlombaan akta yang dilaksanakan dalam kegiatan PNF 2025 ini dapat semakin memacu keingintahuan para peserta dalam memahami dan mendalami seluk beluk hukum kenotariatan,” imbuh Ranti mengakhiri wawancaranya pada Senin, (17/2).
Selanjutnya, Ketua Pengurus Wilayah Jawa Barat Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil Jabar INI), Dr. H. Dhoddy Ananta Rivandi Widjajaatmaja, SH, SpN kepada Notarynews pada Senin, malam (17/2) menegaskan bahwa PNF merupakan suatu kegiatan positif sebagai tahapan belajar bagi mahasiswa Prodi MKN dan dapat menjadi pelatihan bagi mahasiswa Prodi Mkn dalam menganalisis kebutuhan masyarakat dalam pembuatan perjanjian dalam bentuk akta-akta otentik yang berkepastian hukum.
Ketua Pengwil Jabar INI berharap kedepan acara PNF bisa di tingkatan lagi pada skala even lebih banyak lagi pesertanya dengan melibatkan Prodi-prodi MKn di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta.
Untuk itu, lanjut Dhoddy diperlukan adanya jalinan kerjasama dengan prodi-prodi MKn di seluruh Indonesia dengan melibatkan Organisasi Ikatan Notaris Indonesia dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Terkait hasil lomba, juara pertama akhir berhasil di raih mahasiswa Prodi Magister Kenotariatan UNPAD, disusul dengan juara kedua yaitu mahasiswa dari Prodi Magister Kenotariatan Universitas Pasundan, Bandung. Sedangkan juara ketiga berhasil dicapai mahasiswa Prodi Magister Kenotariatan Universitas Airlangga, Jawa Timur. (Pramono)