(Bandung – Notarynews) Setidaknya ada tiga tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha dalam menggunakan platform digital, yaitu ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen), kritik dan saran konsumen pada platform digital dan implikasi reputasi bisnis (96,07 persen), serta kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen). Maka, untuk membantu para pelaku UMKM menghadapi tantangan tersebut dan meningkatkan kemampuan digital mereka.

Bank Mandiri konsisten mendukung pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan transformasi digital agar terus dapat menjadi partner finansial pilihan utama pelaku UMKM dan juga masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank mandiri yaitu dengan menghadirkan layanan SuperApp Livin’ by Mandiri bagi UKM di Jawa Barat.
Demikian disampaikan oleh Nila Mayta Dwi Rihanjani, Ch.FC., CFP., RFP selaku Regional Chief Executive Officer (RCEO) Bank Mandiri Region VI/Jawa 1 dalam paparannya pada seminar Nasional yang mengangkat tema besar “UMKM dalam Bentuk Perusahaan Perorangan sebagai Social Enterprise di era Transformasi Digital” yang diadakan oleh Prodi Magister Kenotariatan UNPAD, IKANO UNPAD, dan IMNO UNPAD di RSG UNPAD Gedung 2 Lantai 4 Kampus UNPAD, Jl. Dipati Ukur No.35 Bandung pada Jum’at, (14/2).
Diungkapkan Nila Mayta, saat ini Bank Mandiri telah memiliki layanan unggulan yang banyak dinikmati oleh seluruh segmen nasabah sejak 2021 silam. Pertama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, yang memberikan layanan digital single access kepada nasabah wholesale.
Kopra by Mandiri yang memberikan layanan digital single access yang menjadi pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi komunitas bisnis pelaku usaha di segmen Wholesale.
Kopra by Mandiri juga mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi Wholesale ke dalam satu platform secara single sign on (SSO) dengan fitur Cash Management, Forex Transaction, Value Chain Financing, Trade Finance, Smart Account, serta Online Custody. Adapun, hingga saat ini Kopra by Mandiri telah digunakan oleh lebih dari 77 ribu pengguna yang tersebar dari beragam sektor.

Lalu ada program Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel yang mengusung konsep cabang dalam genggaman dengan layanan finansial yang komplit (comprehensive banking experience), termasuk integrasi layanan anak perusahaan Mandiri Group (full-suite financial services) dan ekosistem digital favorit nasabah (open ecosystem).
Terkait dengan pelayanan Livin’ by Mandiri di regional 6 Jawa Barat juga lanjut Nila Mayta semakin diminati oleh pelaku ekonomi dan juga masyarakat yang tercermin dari peningkatan jumlah pengguna dengan nilai transaksinya mencapai 1,64 juta pengguna.
“Livin by Mandiri menjadi channel transaksi fransial dan non finansial untuk nasabah perorangan dengan berbagai kemudahan yang telah mencapai volume transaksi mencapai 337 triliun per Desember 2024. Hal ini tidak terlepas dari transformasi digital yang terus dilakukan, dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah,” terang Nila Mayta.
RCEO Bank Mandiri Region VI ini dalam paparannya juga mengungkapkan bahwa aplikasi dimaksud mencakup berbagai tugas seperti pencatatan penjualan, pemantauan stok produk, dan memfasilitasi transaksi penjualan yang semuanya dalam satu aplikasi.
Livin’ Merchant memfasilitasi proses penjualan offline dan online. Pendaftaran yang mudah dan antarmuka yang ramah pengguna dari Livin’ Merchant bertujuan untuk membuatnya dapat diakses oleh para pelaku bisnis, mendukung Bank Mandiri dan komitmennya untuk mempromosikan inklusi keuangan,” imbuhnya.
Inklusi keuangan tentunya lanjut Nila Mayta akan memberikan pengaruh positif terhadap lanskap ekonomi suatu negara. Dalam konteks ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk memajukan pembangunan ekonomi melalui penerapan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang secara langsung menjawab kebutuhan para Nn pelaku UMKM dan juga masyarakat secara keseluruhan.
Strategi mikro produktif dirancang untuk mengoptimalkan akuisisi yang selaras dengan ekosistem melalui digitalisasi saluran operasional di seluruh organisasi Bank Mandiri. Adapun keuntungan yang didapat UMKM menurut Nila Meyta adalah pertama, kemudahan akses untuk mendapatkan solusi produk Mandiri dengan customized fitur (rate/tenor) dan kedua yaitu kesempatan bekerjasama atau bundling untuk ekspansi bisnis Bersama Bank Mandiri melalui social & business activity.
Dengan fundamental yang kuat, lanjut RCEO Bank Mandiri Regional VI, melalui inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang berfokus pada sektor strategis, Bank Mandiri optimistis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan pada 2025.
Peran Notaris Memudahkan Pelaku UMKM
Terakhir, terkait dengan Peran Notaris dalam proses perbankan untuk memudahkan para pelaku Usaha Micro, Kecil dan Menengah, RCEO Bank Mandiri Regional VI ini mengharapkan agar peran Notaris bisa melakukan pengikitan agunan terkait dalam tanggungan dan fidusia materiil, penandatanganan perjanjian kredit notariil, personal dan Corporate Guarantee, penerbitan Covernote serta konsultasi legal and compilance.
“Kami akan terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujarnya mengakhiri paparannya. (Pramono)