(Bandung – Notarynews) Sungguh, perjalanan waktu begitu cepat. Ramadhan baru saja meninggalkan kita semua, dengan segala keindahan, kemuliaan dan keagungannya. Begitulah aturan Alla Subhanauhu wa Taala, bahwa segala sesuatu tentu ada permulaan dan akhirnya. Dan manusia yang paling beruntung adalah yang paling bisa memanfaatkan waktunya setia saat, baik saat ramadhan maupun setelahnya.
Menurut Kang Daan Arya, para salafu sholih di jaman dahulu, senantiasa merasa bersedih ketika berada di akhir-akhir Ramadhan, karena khawatir tidak bisa lagi bertemu dengan bulan Ramadhan dan khawatir ibadah Ramadhan yang telah dilakukannya tidak diterima.
“Seharusnya kita pun merasakan hal yang sama. Tapi bukan sekedar bersedih, tapi hendaknya setiap diri kita melakukan muhasabah. Yaitu dengan mengukur keberhasilan ibadah Ramadhan,” ujar Kang Daan Aria.
Demikianlah inti dari sharing ilmu yang disampaikan oleh Kang Daan Aria (Project Pop) yang enggan dipanggil Ustadz pada acara “Ngaji Dulu Atuh Jilid 11, dengan tema “Buah Dari Keberhasilan Ramadhan” yang diselenggarakn oleh Ikatan Kelurga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (IKANO UNPAD) Bidang Rohani dan Keagamaan, Kamis 25 Mei 2023, pukul 15.00 WIB s.d selesai. via zoom cloud meetings yang diikuti oeh 100 an peserta. Acara ini juga dihadiri oleh Dekan FH UNPAD, Kaprodi MKN UNPAD, para Dosen FH UNPAD dan tentu Keluarga Besar IKANO UNPAD.
Mengawali acara, Ketua Umum Ikano Unpad, Dr. Ranti Fauza Mayana, SH dalam sambutannya mengajak rekan-rekan anggota dan jug pengurus Ikano Unpad untuk senantiasa berlomba-lomba mencari amal kebaikan.
“Alhamdulillah wasyukurillah acara Ngaji Dulu Atuh Jilid 11 berjalan lancar dan sukses dengan Tema : *Buah dari Keberhasilan Ramadhan* yg disampaikan oleh Ust. Kang Daan Aria. Semoga kajian ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita semua,” ujannya.
Ucapan terima kasih disampaikan Ketua Umum Ikano Unpad kepada bidang agama, bidang Techforblic, akang teteh panitia, MC, qori, saritilawah, host atas rangkaian kegiatan yang insyaa Allah sangat bermanfaat ini.
“Hatur nuhun juga Saya sampaikan kepada Ketua Dewan Penasehat dan Para Penasehat, Para Dewan, Para Kabid, Akang Teteh keluaga besar IKANO atas semua supportnya. Semoga dengan semangat kebersamaan muhasabah kali ini kita dapat terus meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT, menjadi insan pembelajar, penggali ilmu, penyambung silaturahim dan penebar kebaikan… Aamiin ya rabbal alamiin,” imbuhnya mengakhiri sambutan singkatnya.
Menyambung kembali materi, Kang Daan Aria dalam tausiyahnya diatas bahwa parameter keberhasilan ramadhan itu antara lain ; pertama, kita mendapatkan petunjuk (Hudan) agar kita erjaga dari kemaksiatan.
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)…”, ujar Kang Daan Arya mengutip Surat Al-Baqarah (2): 185.
Kedua, As-Shobrun: bahwa kesabaran sangat penting guna mencapai ketenteraman batin. Sabar diperlukan dalam menghadapi berbagai cobaan serta hal-hal yang tidak menyenangkan. Sabar dimaksud berarti menahan diri dari sesuatu yang membebani dalam hidup seseorang, baik berupa cobaan, kesusahan, kelaparan, wabah penyakit yang menyebar, dan sebagainya.
Bahwa sabar dalam ibadah, adalah sabar menahan apa yang diharamkan Allah SWT, dan sabar dalam menghadapi musibah. Maka, siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga.
“Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu,” imbuh Kang Daan.
Parameter keberhasilan dan buah dari bulan ramadhan yang ketiga adalah bersyukur (As-Syukron). Pertanyaannya apakah kita mampu menjadi orang-orang yang mampu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. “Rasa syukur muncul ketika kita diberi banyak kenikmatan. Apa yang kita lakukan ketika kita bersyukur selain mengucapkan Alhamdulillah?,” tegas Kang Daan Arya.
Ibadah puasa ramadhan juga mengajarkan bahwa selama seseorang berpuasa, nilai esensial puasanya bukan hanya menahan lapar dan hawa nafsu saja melainkan mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur keadaan Allah untuk mengapai keberkahan dari langit dan bumi
“Keberkahan dari langitberupa ketentraman Hati dan datangnya pertolongan Allah. Berkah dari bumi yaitu dibukanya pintu-pintu rezeki dan dimudahkan rezekinya, dicukupkan kebutuhannya, dan dilancarkan urusannya,” ujar Kang Daan.
Dan yang keempat, buah dari keberhasilan ramadhan adalah meningkatkan ketaqwaan Seseorang kepada Allh SWT. Sebagaimana dikutip dari surat At-Thalaq (65): 2-3. Bahwa siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)- nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setian sesuatu.
Di akhir tausiyahnya, Kang Daan Arya menyimpulkan bahwa maqbul atau mardudnya (diterima atau tidaknya) ibadah adalah “mutlak” hak Allah. Tetapi setidaknya, kita bisa menilainya “Untuk Diri Sendiri”, dengan melihat parameter pencapaian target ibadah tersebut. Ini menjadi penting bagi setiap personal, Jangan sampai ibadah kita “Mardud” (tertolak), sehingga bisa memetik Buah Keberhasilan Ramadhan. (Pramono)
