Mugaera Djohar: P 25 Tolak Pelaksanaan Kongres XXIV Tangerang, dan Siap Gelar KLB

(Jakarta – Notarynews) Ketua Tim Pemenangan Dr. H. Irfan Ardiansyah, SH, LLm, SpN,  secara resmi menyampaikan penolakan terhadap pelaksanaan Kongres ke XXIV Ikatan Notaris Indonesia yang di gelar di Novotel Yangcity, Banten 31 Agustus 2023 lalu. Hal ini disampaikan Mugaera Djohar, SH, MKn, selaku Ketua Tim Pemenangan Irfan Ardiansyah pada konferensi pers yang diadakan di Posko Pemenangan Irfan Ardiansyah, di Jakarta pada Jumat (1/9/23).

Menurut Mugaera, pasalnya, pelaksanaan kongres di Novotel Tangcity tersebut bukan saja kongresnya yang ilegal, tapi prosesnya juga tidak seaspiratif sebagaimana yang disuarakan kepengurusan periode 2019-2022, jauh sebelum perhelatan Kongres ke XXIV INI di gelar.

Mugaera Djohar saat memberikan keterangan pers kepada awak media
Mugaera Djohar saat memberikan keterangan pers kepada awak media

Pria yang akrab disapa Mumu ini menyebut bahwa keputusan penolakan proses pelaksanaan kongres dimaksud alasannya, karena sejak awal penanganan pendaftaran saja dilakukan oleh sesama Notaris sendiri yang konon kabarnya juga masuk bagian dari salah satu pendukung dalah satu Bacaketum, sehingga dia menganggap tidak netral lagi.

“Dari sejak awal Saya sudah meragukan bahwa proses pendaftaran anggota yang mempunyai hak pilih dalam sistem pemilihan internet voting (i-voting) ini. Alasannya, karena dalam hal penanganan pendaftaran dilakukan oleh sesama notaris sendiri yang konon kabarnya juga masuk bagian dari salah satu Bacaketum, sehingga menurut Saya sudah tidak netral lagi,” ujar Mumu.

“Ketika Rapat Pleno di Kampar, Riau, sudah ada kesepakatan bahwa pendaftaran akan menunjuk vendor independen yang diawasi secara bersama-sama. Tapi yang terjadi, input data peserta kongres ditangani dan diatur oleh mereka sendiri,” tegas Mumu

Dijelaskan oleh Mumj, dari hasil laporan tim verifikasi menyatakan bahwa ada 16.874 Notaris yang terecords. Namun, faktanya banyak Notaris yang tidak bisa mendaftar. Bahkan ada yang bisa mendaftar tapi tiba-tiba ditengah jalan namanya hilang.

Untuk itu, menurut Mumu bahwasanya patut diduga ada permainan dibalik pendaftaran pemilih yang dilakukan oleh panitia, di mana tujuannya jelas untuk memenangkan salah satu Bacaketum.

Lebih jauh, Notaris Kabupaten Tangerang ini juga menyoroti soal keikutsertaan Notaris dalam proses pemilihan yang dinilainya sangat minim, karena hanya didiikuti oleh 1.896 orang. Meskipun informasi tentang kegiatan Kongres XXIV INI 2023 yang telah disebarluaskan melalui media sosial, maupun Web PP INI, tapi tetap saja antusias dari anggota Ikatan Notaris Indonesia di berbagai  pelosok nusantara masih minim.

Selanjutnya, coba saja bandingkan dengan jumlah Notaris yang mencapai hampir 20.000 se-Indonesia. Katanya pakai i-voting yang bisa dilakukan di mana saja tempat, tapi kok yang ikut malah minim!.

 

Apakah Pemungutan  I Vote Aman?

Pada Kongres XXIV INI, muncul pertanyaan dari ribuan anggota Ikatan Notaris Indonesia yang belakangan justru sangat banyak yang tidak ikut berpartisipasi dalam pemilihan, apakah pemungutan suara melalui internet aman? Dan memang PP INI terkait dengan pemungutan suara melalui internet (i-voting) menjanjikan banyak hal. Dalam hal ini , katanya. dapat menghemat biaya penyelenggaraan kongres, menghemat waktu dan lain sebagainya sekaligus memberikan hasil dengan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi (real time).

Tapi alhasil, lanjut Mumu, bahwasanya Anggota masih juga enggan berpartisipasi bahkan tampaknya tidak juga menikmati kenyamanan memberikan suara secara jarak jauh, karena terbukti hanya 10% persen saja yang ikut memilih dalam Kongres XXIV INI 2023

Selanjutnya, namun meski para pengurus teras PP INI melukiskan masa depan utopis dengan Kongres yang mudah dan demokrasi langsung yang bisa dilakukan, tapi Ketua Tim Pemenangan Irfan Ardiansyah ini menegaskan bahayanya.

Dalam kongres online, satu kerentanan saja bisa menyebabkan kecurangan Kongres berskala besar. Yang dipertaruhkan tak lain adalah demokrasi. Bagaimana tidak karena model pemilihan i-voting dengan anggota INI sudah begitu besar sehingga tidak memungkinkan lagi bila diadakan pemilihan secara konvensional.

Tapi apa faktanya, model i-voting pun tidak membuat Notaris mau ikut berpartisipasi untuk memilih. Dari sini bisa kita nilai, problemnya bukan faktor i-voting nya yang dilakukan oleh Kemenkominfo bersama BSSN, tapi pada kenyataannya bahwa kepercayaan anggota terhadap kepengurusan PP INI periode 2019-2022 telah memudar.

Lebih jauh Ketua Tim Pemenangan Irfan Ardiansyah ini ninimnya jumlah pemilih pada Kongres XXIV di Novotel, Tangcity lalu, juga bisa dikaitkan dengan tidak dijalankannya “Surat Dirjen AHU Kemekumham tertanggal 18 Agustus 2023 yang menyatakan bahwa kepanitiaan Kongres atau KLB harus dilaksanakan secara bersama-sama antara PP INI dengan P-25.

“Semestinya, kalau memang Kongres ini dilaksanakan bersama-sama, tentu saja akan melahirkan kepercayaan kepada Notaris di seluruh Indonesia. Dan lagi, penyatuan kepanitiaan merupakan bentuk konsolidasi dalam sebuah organisasi,” imbuh Mumu.

P 25 Siap Gelar KLB

Ketua Tim Pemenangan Irfan Ardiansyah dalam keterangan persnya juga  menegaskan bahwa sebanyak 25 Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia siap untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Bandung, sesuai dengan amanah Kongres XXIII INI di Makassar yang telah memutuskan bahwa Pelaksanaan Kongres XXIV INI bertempat di Jawa Barat. Selanjutnya, Keputusan RP3YD INI tanggal 16 Juni 2022 di Kampar Riau juga telah diputuskan, bahwa Kongres XXIV INI di gelar Jawa Barat yang semesti diselenggarakan pada November 2022 lalu.

“Rencananya Kami akan menggandeng Pengurus Pusat INI untuk pelaksanaan KLB tersebut. Juga Bacaketum yang sebelumnya ada 5 orang juga akan kami diajak,” terangnya.

Sebelum mengakhiri konferensi pers, Mumu menegaskan bahwa meski Kongres XXIV INI 2023  diklaim telah usai dan menlahirkan Ketum PP INI baru, tapi pihaknya bersama dengan 25 Pengwil tetap menganggap tidak pernah ada terjadi apa-apa dalam tubuh INI. Intunya, kami hanya menindaklanjuti surat Dirjen AHU tertanggal 18 Agustus 2023 dengan mengajak PP INI periode 2019-2022 untuk duduk bersama membuat panitia bersama yang akan mengadakan KLB.

Disinggung, kemungkinan akan terjadinya dualisme kepemimpinan di tubuh INI lantaran klaim masing-masing pihak yang menggelar “Kongres maupun Kongres Luar Biasa”, Ketua Tim Pemenangan Irfan Ardiansyah, ini menegaskan bahwa lihat saja kedepannya siapa yang akan disahkan oleh pemerintah. Kalaupun PP INI 2019-2022 menolak, tentu saja KLB akan tetap jalan. Dan tentu saja, nantinya, Tim bersama 25 Pengwil Se Indonesia akan tetap berkonsultasi dengan Dirjen AHU terkait dengan penentuan tanggal dan waktu pelaksanaan Kongres Luar Biasa INI 2023  yang masih akan ditentukan kemudian. (Pramono)

Releated Posts

Follow Us Social Media

ADVERTISMENT

Are You Ready to Explore the Renewed JupiterX with Advanced User Experience?

Trending Posts

Recent Posts

ADVERTISMENT