Memaknai Pelaksanaan Qurban

(Bandung – Notarynews)  “Memaknai peristiwa qurban, agar kita juga dapat mengambil hikmah, dari seorang hamba Allah yaitu Nabi Ibrahim AS yang menunjukkan teladan yang luar biasa, dimana perjalanan rumah tangganya hanya diisi dengan ketauhidan saja”.

Selain itu, bagaimana kita belajar dari ketaatan Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail, AS untuk menjalankan perintah Allah SWT, meski itu harus mengorbankan hal yang paling berharga dalam hidupnya.

Rerkait perintah berqurban ditegaskan dalam Surat Al-Kautsar ayat 2. Perintah ini disandingkan dengan amar melaksanakan sholat. Ayat ke-2 surat Al-Kautsar yang artinya, berbunyi: “Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan qurban.”

Ustadz Dudi Muttaqien
Ustadz Dudi Muttaqien

Demikian disampaikan Ustdaz Drs. Dudi Muttaqien, M. Pd.I pada Senin, (11/7) pukul 08.00 pagi saat menyampaikan tausiyahnya pada acara peringatan Idul Adha 1443 H, yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran Bandung bekerja sama dengan Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjdjaran (Prodi MKN Unpad) serta Ikatan Mahasiswa Magister Notariat (IMNO) Unpad sebelum acara “Penyembelihan Hewan Qurban di Kampus Program Studi Magister Kenotariatan di Jalan Hayam Wuruk No.2, Citarum, Kota Bandung.

Menurut Ustadz Dudi, pengejawatahan ibadah kita bisa juga kita niatkan ke yang lain. Dan semestinya, ibadah kita bisa menjadi nasehat bagi diri kita menjadi semakin baik. Karena, ibadah itu begitu penting, sebagaimana termuat dalam surat Al Ma’un 4 – 7. “Yang artinya, maka celakalah orang-orang yang lalai terhadap shalatnya. Yaitu, mereka yang shalat dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya,” terangnya.

Kalau Kita mengingkan istri dan anak-anak kita soleh dan solehah tapi kelakuan kita kacau balau tentu saja itu tidak mungkin terjadi, kalau kita tidak memberikan keteladan soleha kepada anak istri kita. Apalagi kerjanya hanya marah saja untuk membentuk kesolehan mereka!

Pada hal lanjut Ustadz Dudi, marah itu sama sekali tidak bisa merubah seseorang. Dan Allah mengingatkan bahwa kamu tidak akan mampu merubah orang yang kamu cintai sekalipun, dengan cara apapun tanpa hidayah dari Allah.

Islampun memuji istri yang taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah gambaran yang dianggap wanita baik.

Namun menurut Ustadz Dudi, sesungguhnya ketaatan kepada Allah menempati posisi ketaatan tertinggi. Sebagai seorang muslim, tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat mengalahkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Saat Allah menginginkan sesuatu dari kita, harus menaati-Nya.

“Inilah makna keimanan dan keislaman kita kepada Allah. Menunaikan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya merupakan cara menunjukkan ketaatan kepada Allah. Misalnya, menunaikan shalat, berpuasa membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji,” sebut Ustadz Dudi.

Sebelum mengakhiri ceramahnya Ustad Dudi kembali mengingatkan bahwa parameter cinta kepada Allah SWT itu sederhana namun berat, oleh karena itu Allah SWT akan benar-benar sayang kepada hambanya yang mampu melaksanakan hal tersebut. Lewat kisah Ibrahim AS dan Ismail AS kita sungguh tahu betapa nikmatnya merasakan cinta kepada Allah SWT lebih dari apapun.

“Dan untuk itu kita harus benar-benar bermuhasabah dan menanyakan pada diri kita sendiri sudah berapa besarkah wujud cinta kepada Allah SWT,” ujar Ustadz.

Tasha (MC)
Tasya Andiani Kartasasmita, SH (MC)

“Mari Kita tingkatkan ketaatan kita kepada Allah dan kita nyatakan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW serta kita nyatakan keimanan kita kepada Nabiyullah Ibrahim, AS dengan qurban kita. Dan melalui semangat berqurban semoga ini menjadi upaya kita untuk selalu mendekatkan diri kita kepada Allah. Mudah-mudahan para penerima daging qurban mendapatkan sesuatu yang baik dari qurban yang kita persembahkan kepada Allah. Tentunya, tidak satu lembar bulupun dalam kesia-siaan, selama kita ikhlas dalam berqurban. Kita berqurban bukan karena kita punya uang, melainkan karena kita bersyukur, dan Allah mengizinkan kita bisa berbagi.  Mudah-mudahan Allah meridhoinya” imbuh Ustadz Dudi mengakhiri tausiyahnya.

Ketua Umum IMNO UNPAD, Ody Redy Radifan, SH
Ketua Umum IMNO UNPAD, Ody Redy Radifan, SH

Sebelumnya, Ketua Umum IMNO Unpad, Ody Redy Radifan, SH dalam laporannya mengungkapkan bahwa acara peringatan Idual Adha sejak dua tahun lalu selalu diadakan. “Semoga melalui kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi antara civitas akademika dan juga dengan Ikatan Alumni Notariat Unpad,” ujar Ody.

“Tahun ini Alhamdulillah para mudhohi bisa berkurban dengan dua ekor sapi dan empat ekor domba,” imbuh Ody singkat dalam sambutannya.

Ketua Panitia Januar Ramadhani.
Ketua Panitia Januar Ramadhani.

Sejumlah Mudhohi (orang yang berkurban) menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban secara daring melalui zoom meating. Hadir dalam ruang virtual saat pembukaan antara lain ; Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Dr. Idris, SH,MA. Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Epi Sukarsa, SH.,MH, Ketua Dewan Penasehat Ikano Unpad Badar Baraba, SH.,MH, Ketua Umum Ikano Unpad, Dr. Ranti Fauza Mayana, SH. Sekretaris Umum Ikano Unpad, Harry Susanto, SH, MKn dan Ketua Bidang Rohani dan Keagamaan Ikano Unpad, Boy Ramadhan, SH dan Herda Hernidelani, SH, MKn.

Hadir pula pada acara ini Ketua Umum IMNO UNPAD, Ody Redy Radifan, SH dan Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Ketua Panitia Januar Ramadhani,SH.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Dr. Idris, SH,MA
Dekan FH Unpad, Dr. Idris, SH,MA

Ketua Umum Ikano Unpad, Dr. Ranti Fauza Mayana, SH, dalam sambutannya menegaskan bahwa dengan semangat kebersamaan dalam lingkup silaturahim di momen Idul Adha ini alhamdulilah kita dapat berbagi semangat dan dukungan agar kita semua dapat menjadi insan yg ikhlas, senang berbagi.

Dr. Ranti Fauza Mayana. SH, Ketua Umum IKANO UNPAD
Dr. Ranti Fauza Mayana. SH, Ketua Umum IKANO UNPAD

“Semoga peringatan Idul Adha ini bisa menjadi penyambung tali silaturahim yang senantiasa konsisten berikhtiar menuju kebaikan dan kebersamaan. Aamiin ya rabbal allamin,” ujar Ranti.

Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Epi Sukarsa, SH.,MH
Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Epi Sukarsa, SH.,MH

Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Epi Sukarsa, SH.,MH, menilai kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran Bandung bekerja sama dengan Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Padjdjaran (Prodi MKN Unpad) serta Ikatan Mahasiswa Magister Notariat (IMNO) Unpad merupakan sebagai upaya progresif dalam bentuk silaturahmi.

“Tidak hanya dibidang pendidikan, tapi juga dibidang kemanusian dan sosial. Dan melalui kerjasama ini diharapkan kita bisa menjadi insan yang ikhlas, dan kita bisa mencontoh tauladan Nabi Ibrahim dari sisi ketaatan kepada Allah,” imbuh Dadang singkat. (Pramono)

Releated Posts

Follow Us Social Media

ADVERTISMENT

Are You Ready to Explore the Renewed JupiterX with Advanced User Experience?

Trending Posts

Recent Posts

ADVERTISMENT