Skip to content

KH Dudi Muttaqien : “Hati-Hati Kemusyirikan, Dosanya Tak Bisa Di Ampuni Allah!”

(Notarynews – Bandung) Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya
yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Pertanyaannya, hingga ramadhan tahun 2023 ini sudah berapa banyak dosa yang kita perbuat? Andaikata dosa-dosa kita ditumpuk seperti seberapa tinggikah dosa kita? Usia kita bertambah setiap hari, meski hakekatnya adalah hitungan mundur… Berkurang setiap hari sampai akhirnya habis tak tersisa lagi.

350 orang saat mengikuti "Iftar Ramdhan Ikano Unpad Bersama Anak Yatim dan Dhuafa" di Aryaduta Hotel Bandung
350 orang saat mengikuti “Iftar Ramdhan Ikano Unpad Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” di Aryaduta Hotel Bandung

Betapa sering hati merasa yakin bahwa pahala telah bertumpuk atas amal-amal kita yang tak seberapa, tetapi lupa menghitung dosa. Kadang tersadar sejenak bahwa dosa kita banyak, tetapi tak bersungguh-sungguh memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Padahal Nabi shallaLlahu ‘alaihi wa sallam saja memohon ampun lebih dari 70 kali sehari. Ataukah kita merasa lebih bersih dari pribadi mulia ini? Sudahkah dosa-dosa Kita Di Ampuni Allah ?
Astaghfirullahal ‘azim…

Demikian pengantar kajian Islam oleh KH. Dudi Muttaqien pada “Iftar Ramadhan Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” yang di selenggarakan oleh Bidang Keagamaan Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (Ikano Unpad), pada Selasa (4/4) di Aryaduta, Hotel Bandung.

Tampak para Notaris PPAT saat menyimak kajian Islam pada Iftar Ramadhan Ikano Unpad di Aryaduta Hotel, Bandung
Tampak para Notaris PPAT saat menyimak kajian Islam pada Iftar Ramadhan Ikano Unpad di Aryaduta Hotel, Bandung

“Sebanyak apa pun dosa kita, betapa pun kita masih terus-menerus menganiaya diri sendiri, tetap ada harapan meraih ampunan Allah Ta’ala. Selagi diri ini tak mempersekutukan Allah ‘Azza wa Jalla, maka sebesar apa pun dosa kita yang kita perbuat, pintu ampunan masih terbuka. Maka, marilah kita telisik, adakah kesyirikan itu melekat dalam diri kita? Selebihnya, adakah kesungguhan dalam memohon ampunan-Nya?,” tegas Dudi Muttaqien

Mari sejenak kita renungi hadis ini:

“Wahai Anak Adam, sesungguhnya kamu berdo’a kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni kamu, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai Anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian kamu minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni kamu. Wahai Anak Adam sesungguhnya jika kamu datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian kamu menemui-Ku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui kamu dengan sepenuh itu pula ampunan.” (HR. Tirmidzi),” ujarnya.

KH. Dudi Muttaqien
KH. Dudi Muttaqien

Semoga catatan ringkas ini, lanjut Ustadz Dudi Muttaqien bisa bermanfaat untuk mengingatkan dosa kita yang semakin bertumpuk sekaligus berharap ampunan kepada Allah ‘Azza wa Jalla seraya berusaha membersihkan tauhid di hati kita dari kesyirikan. Marilah sejenak kita berdo’a seraya menghayati maknanya:

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kesyirikan yang kami ketahui dan kami mohon ampun atas apa-apa yang tidak kami ketahui.”

Dudi Muttaqien mengingatkan, buat apa punya istri cantik atau harta banyak kalau tidak mendapatkan ampunan dari Allah. Maka, hendaknya setiap dari sholat kesholat berdoalah untuk selalu memohon ampunan dari Nya, insyaallah ada dosa-dosa yang diampuni. Kecuali, orang-orang yang musyrik, dosanya tidak akan diampuni Allah.

Untuk itu, hendaknya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, janganlah pernah berburuk sangka kepada Allah. Dan ingatlah,
jangan pernah sakiti orang, karena orang-orang yang disakiti atau didzolimi biasanya doanya diijabah Allah.

“Maka sebaiknya isilah ramdhan dengan membaca Al Quran, perbanyak zikir, siapkan sebanyak banyaknya. Dan tentunya teruslah berbuat seperti Ikano Unpad hari ini bisa berbagibdengn anak-anakbyatim dan dhuafa,” imbuh KH Dudi Muttaqien.

“Maka untuk mendapatkan ramadhan terbaik ditahun 2024 mendatang, harus dipersiapkan sejak ramadhan tahun ini. Semoga Allah selalu membimbing kita menjadi orang yang lebih baik kedepannya,” ujar Kyai Dudi mengakhiri tausiyahnya dan dilanjutkan dengan doa penutup. (Pramono)

Releated Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *