“Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu.” (HR Bukhari Muslim).
(Bandung – Notarynews) Majelis Taklim Al Hijrah Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (Ikano Unpad) menyelenggarakan acara eksklusif kajian Islam pada, hari Minggu, (9/6) pukul 18.30 sampai dengan pukul 21.30, Ballroom Aryaduta Jl. Sumatera No 51, Bandung, bersama Angelina Sondakh, yang mengusung tema besar “Cintanya Allah”.
Hadir pada acara ini Ketua Ika Unpad, Irawati Hermawan, SH, MH, Ketua Umum Ika FH, Agus Imanudin, SH, MH, Ketua Umum Ikano Unpad, Dr Ranti Fauza Mayana, SH, Desi Ika Sartika, SH selaku Ketua Panitia Pelaksana, Ketua Bidang Keagamaan Ikano Unpad, Herda Hernidelani, SH, MKn, Ketua Pengwil Jabar INI Dr. H. Dhoddy AR Widjajaatmaja, SH, MH dan Sekretaris Umum Pengwil Jabar INI, Dwi Saptaningrum, SH, MKn beserta jajarannya.

Ketua Umum Ikano Unpad, Dr Ranti Fauza Mayana, SH, dalam sambutannya menyampaikan keikutsertaan dalam kajian Islami kali ini merupakan bentuk ikhtiar kita selaku umat muslim dalam mencari kebenaran dan ridho Allah SWT sehingga kita dapat menjadi hamba-Nya yang lebih bertaqwa melalui pemahaman akan keilmuan yang membuat kita menjadi alimun (orang yang berilmu).

Seperti halnya tema yang diusung pada kajian kali ini, lanjut Ranti, “Cintanya Allah, banyak hal yang dapat kita upayakan agar kita dapat menjemput surga Allahu Rabbi. Setiap harinya kita dihadapkan dengan berbagai pilihan dalam menjalani kehidupan ini, apakah kita akan membawa langkah-langkah kita pada kebaikan, atau kita malah membawa langkah-langkah kita menjauhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai hal yang tidak diindahkan oleh agama,” ujar Ranti.
Harapan Ranti, semoga kita semua termasuk ke dalam golongan kaum muslimin yang berlomba-lomba mengejar amal kebaikan dan menjauhi hal-hal yang bersifat mudharat. Dan Ssemoga kita senantiasa membawa langkah-langkah kaki kita untuk menggapai cintanya Allah berupa Rahman dan Rahim sebagai sifat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“Dengan kita memahami bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya dalam wujud Rahman dan Rahim, hendaklah kita bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita, dikarenakan Allah SWT senantiasa memberikan kasih sayang dan Rahmat-Nya kepada seluruh makhluk yang diciptakan-Nya sebagai wujud cinta dan kasih Allah di dunia maupun kasih sayang Allah SWT yang bersifat kekal abadi di akhirat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa,” imbuh Ketua Umum Ikano Unpad mengakhiri sambuatan singkatnya.

Pemilik nama lengkap Angelina Patricia Pingkan Sondakh (47) atau yang akrab disapa Angie ini mengawali sharing pengalamannya dengan membuka hati tentang pengalaman pahitnya dipenjara selama 10 tahun, dan kehidupannya setelah bebas serta keputusannya untuk terjun dalam berbagai kajian Islam. Namun dirinya enggan disebut sebagai ustadzah, Angie mengaku lebih suka disebut sebagai teman belajar atau teman-teman dalan kajian Islam.

Mengawali sharing pengalaman hidupnya, Angie menyampaikan bahwa Allah memberikan berbagai cobaan kepada hambanya selama di dunia dengan segala bentuk musibah atau cobaan yang Allah berikan tapi itu bisa jadi sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambanya. Pastinya Allah akan memberikan balasan berupa cobaan di dunia supaya diakhirat nanti, manusia akan terlepas dari balasan perbuatan kejinya.

“Allah sayang kepada Saya karena saya bisa diberikan ujian-ujian berat selama 10 tahun di penjara dan itu buat saya menjadi seperti sekaranng ini menjalani hidup dengan keikhlasan. Dan buat Saya ini sebagai tanda bahwa ” Cinta Allah” kepada saya begitu besar untuk lebih mendekatkan diri, bersandar dan meyakini bahwa hanya Allah yang bisa menolong Saya,” ujar Angelina mengawali kisahnya.

Mantan putri Indonesia 2001 ini menceritakan banyak pengalaman getirnya selama dipenjara. Hal tersebut dimaksudkan sebagai ibroh bagi anggota Majelis Taklim Al Hijrah Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (Ikano Unpad) yang hadir pada kajian Islam tersebut, agar jangan kejadian yang menimpanya dialami para jemaah. Maka dia mengingatkan kepada semua jemaah bahwa sehebat-hebatnya apapun orang yang punya jabatan, janganlah lupa kepada Allah!.
“Belum tentu jabatan yang kita dapatkan membawa kehormatan, dan belum tentu harta banyak yang kita miliki membawa berkah, karena ketenangan itu sesunguhnya milik Allah. Tapi nyatanya apa, jabatan dan harta dunia bisa memmbutakan kita semua. Dan kita lupa pada hari akhir hari dimana ada pembalasan sehingga mengakibatkan kita lupa dan larut di dalammnya yang seakan- akan dunia milik kita. Saya pastikan itu bapak-bapak dan ibuibu Notaris itu semua sejatinya sudah digariskan Allah,” terang Angie
Ditegaskan Angie, bahwa Allah memiliki sifat Al Mahabbah (cinta), yakni Allah mencintai hambanya yang beriman dan bertaqwa. Dan sejatinya cintanya Allah tidak seperti cintanya manusia dan cinta Allah, itu telah dibuktikan di dalam kitab Al Quran dan Hadist.
Untuk itu, Anggie kembali mengingatkan kepada jemaah kajian Al Hijrah agar dalam setiap menghadapi cobaan dapat kembali bangkit dari keadaan yang dihadapinya. Sebagai umat Islam kita diajarkan agar senantiasa tidak berlarut-larut dalam kesedihan, kegelisahan ataupun kesenangan. Hal ini disampaikannya karena justru bisa membawa dampak yang berbahaya dalam kehidupan. Karena, menurut Angie, ujian itu tanda kasih sayang Allah yang ingin menaikan derajat kita di mata Nya.
Teman-teman Saya yang dulu bilang, akan mengurus saya dipenjara hanya setahu saja sudah tidak kuatSetianya kedua orang tua saya setiap seminggu tiga kali dilakukan selama 10 tahun mengurusi Saya dipenjara. Dan waktu ayah sewaktu masih huru besar di Manado, memutuskan untuk pensiun dan rela menghabiskan waktunya menjenguk Saya bolak balik kepenjara. Dan betapa sombongnya Saya, dan betapa rakusnya saya justru malah memporak-porandakan bathin kedua orang tua saya karena memang hanya orang Saya yang paling setia juga mengurisi Saya,” ungkap Angie menahan rasa perihnya.
“Dan yang membuat Saya kuat, Anak Sayapun tak pernah menampakan kesedihannya dihadapan Saya. Walaupun sesungguhnya sebenarnya Saya takut juga melihat kondisi anak Saya saat itu. Makanya saya sampaikan disini, apa itu yang namanya sombong, rakus dan pingin jabatan ini dan itu. Sudahi, itu sudah garisbdan ketetapan Allah,” tegasnya.
Karena menurut Angie, belum jabatan itu suatu kehormatan. Contoh saja, dirinya yang justru mendapatkan jabatan Wakil Sekjen di partai politik itu malah mendapatkan suatu kehinaan. Pada hal ayah saya selalu, menanamkan suatu integritas dalam melaksanakan jabatan. Sejak kecil banyak sekali mendali yang saya dapatkan, dan tidak pernah nggak dapat juara kelas, tapi karena kerakusan semua menjadi hancur dan porak poranda.
“Tapi Allah tetapkan semua kehebatan dan kesombongan tidak berlaku diakhirat, dan semua kejadian Saya lalui dengan keikhlasan. Hanya saja, untuk melewati itu semua sampai pada titik ini bulan perkara mudah bagi Saya,
“Jadi saya ingat bagaimana dulu saya terlalu rakus dengan dunia ini. Pada hal dunia ini hanya sekadar kompetisi belaka untuk mencapai kesuksesan dan kemuliaan. Tapi sesungguhnya sebagaimana Allah berfirman dalam ayat ke-2 dari surat Albaqarah, ” Zalikal- kitabu la raiba fih(i), hudal lil-muttaqin. Yang artinya : Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” terang Anggie sambil meneteskan air matanya.
“Sepintar-pintarnya kamu dan selihai-lihainya kamu jangan lupa kepada Allah SWT. Kalau Allah tetapkan, Allah akan muliakan kita. Kalau jadi presiden yaa jadi presiden, jadi menteri yaa jadi menteri, gubernur atau walikota sekalipun. Tapi kalau Allah berkata tidak, yaa tentu saja tidak jadi. Mau kita bagus-bagusin juga dan dikemas sedemikian rupa kalau belum ada ketetapan Allah nggak bakalan jadi”.
“10 tahun Angelina Sondakh sudah ridho dan ikhlas dengan ketetapan Allah. Hari ini ada Alhamdulilah, besok nggak ada nggak usah terlalu sedih. Karena bukan berarti yang ada sekarang, akan ada terus menerus,” ujar Angie.
“Maka hati-hatilah dengan bisikan setan, ketahuilah bahwa kadang-kadang di hadapan kita orang memuliakan kita tapi dibelakang dia menghinakan kita. Didepan kita mereka melakukan puja puji tapi bukan berarti dibelakang dia tidak menjelek-jelekan. Dan Saya mengalami semua itu,” ungkap mantan putri 2001 satu dihadapan ratusan anggota Ikano Unpad.
“Alhamdulilah semua hinaan itu Saya telan, dan jangan tanya bagaimana perasaan Saya. Pastinya Saya tidak terima dengan semua hinaan itu tapi lama kelamaan Saya jadi terbiasa. Mungkin rasa yang tidak enak baik untukmu, dan rasa ada diblok besar ini juga baik untukmu,”
Realitanya Angelina Sondakh memang telah tempanoleh keadaan yang memilukan dan belum orang lain sanggup melewati. Maka dia terlihat lebih kuat sampai pada titik ini dan lebih religi serta memutuskan berhijab dan berbagi pengalaman hidupnya kebanyakan orang.
Pesan Angie, kepada rekan-rekan Notaris, janganlah sekali-kali kita menghinakan seseorang, karena mungkin saja orang yang kita hina itu lebih baik dari kita.
“Dulu saya banyak menghina orang-orang yang saya anggap lebih rendah dari saya, ternyata Allah memenjarakan saya satu sel dengan orang-orang yang saya hina tersebut,” ujarnya.
Ditanya Notarynews dalam konferensi pers, kenapa bisa menjadi sosok ibu yang kuat? Anggie menjelaskan bahwa dirinya lebih banyak dikuatkan dengan ayat-ayat Al Quran. “Jadi kalau membaca Al Quran harus dengan hati, bahkan sampai hati kita bisa bergetar. Kita Islam tapi tak beriman, kita Islam tapi tidak muslim. Harapan Saya, teruslah Ikano Unpad dengan Majelis Taklimnya Al Hijrah melakukan kajian-kajiannya, karena melalui majelis taklim inilah, bisa sebagai pengingat bagi anggota nya dalam menjalani kehidupan,” terang Angie.
“Karena tanpa ada yang mengingatkan kita bisa jadi kita terlalu jauh mencintai dunia dan lupa akan allkhirat. Dan tanpa kita sadari kita bisa jadi budak. Mau jabatannya tinggi ataupun hartanya yang berlimpah, bisa jadi kita hanya sebagai budak duniawi. Artinya, tak manfaatnya kita memegang jabatan itu,”; imbuh Angie.
“Keberserahan diri kita inilah yang selalu Allah titipkan kedalam diri kita. Supaya kita mengenal cintanya Allah. Karena sejatinya, cintanya Allah itu tidak pura-pura berbeda dengan cintanya manusia,” lanjut Angie.
“Kalau manusia hari ini bilang sayang besok sudah beda lagi ceritanya. Tapi Allah pasti, yang batil yaa batil dan yang benar yaa benar adanya. Dan mungkin kita kesal kalau dikoreksi orang tapi Allah selalu mengkoreksi diri kita setiap hari di dalam suratnya yang setiap hari kita baca. Lalu, benarkah kita mencintai Allah atau jangan-jangan kita hanya minta saja waktu susah, giliran Allah nggak kasih kita ngeluh,” ujar Angie lagi.
“Mungkin ada satu hal yang paling jitu buat kita semua apapun kondisi kita saat ini hadapi dengan rasa syukur suapaya jadinya Alhamdulilah. Rumusnya A+B+C plus bersyukur, jadinya Alhamdulilah,” imbuh Angelina Sondakh mengakhiri sharing pengalamannya dengan ditutup dengan menyanyikan lagu Alhamdulilah. (Pramono)