(Bogor – Notarynews) 900 peserta Ujian Pejabat Pembuat Akta Tanah (UPPAT) tahun 2022 hari ini, di hari pertama pada Jumat, (4/10) pukul 09.00 Wib di gelar di Aula Nusantara Gedung PPSDM, Jalan Akses Tol Cimanggis, Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Acara dibuka langsung oleh Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Kementerian Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Dirjen PHPT Kementerian ATRBPN RI), Ir.Suyus Windayana. M.App.Sc.
Hadir pada kesempatan kali ini Sepyo Achanto, SH, MH, MKn selaku Direktur Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan dan PPAT yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana Ujian PPAT Tahun 2022, Kepala PPSDM (Agustyarsyah) dan Ketua Umum IPPAT, Dr. Hapendi Harahap, SH. MH beserta jajarannya.
Dirjen PHPT Kementerian ATRBPN RI), Suyus Windayana dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jumlah peserta ujian tahun 2022 sebanyak 6075 orang peserta. Sementara kuota yang ada hanya sekitar 1000 an, kedepan mudah-mudahan kuotanya bisa ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Ditegaskan Dirjen PHPT, bahwa saat ini jumlah PPAT di Indonesia cukup banyak dan mencapai 22.000 orang di seluruh Indonesia. Artinya apa, bahwa potensi jadi PPAT tinggi sekali, namun demikian masyarakat belum terlayani PPAT khususnya yang berada diplosok-plosok, karena saat ini PPAT masih berkumpul di wilayah perkotaan.
“Kedepan mekanisme penempatan PPAT kemungkinan bisa diubah kebijakannya supaya masyarakat bisa terlayani dengan cepat mendapatkan pelayanan PPAT, agar bisa sampai kecamatan-kecamatan. Dan PPAT di Jawa saat ini sudah penuh,” ujar Suyus.
Diharapkan PPAT bisa menyebar dan merata di seluruh Indonesia. Apalagi sekarang pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jawa saja. Selain itu, kini sudah saatnya berbasis IT, maka kita harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat,” imbuh Dirjen PHPT Kementerian ATR BPN RI ini.
Dirjen PHPT Kementerian ATRBPN RI), Suyus Windayana foto bersama dengan para pejabat Kementerian ATR BPN RI dan Ketua Umum PP IPAT
Sebagai informasi disampaikan pula Dirjen PHPT Kementerian ATR BPN RI bahwa Kementerian juga tengah mempersiapkan perubahan terkait dengan kebijakan pengawasan PPAT. Dan soal pelaksanaan ujian PPAT tahun ini masih menggunakan sistem CBT (computer based test/komputerisasi), seperti tahun sebelumnya.
Selain itu, Dirjen PHPT Kementerian ATR BPN RI ini juga menyebutkan bahwa nilai ambang batas (passing grade) yang ditetapkan panitia “Ujian PPAT Tahun 2022” adalah 8.0.
Usai pembukaan acara dilanjutkan dengan pembacaan peraturan ujian. Sebagai upaya keterbukaan informasi, peserta bisa melihat secara langsung nilainya dan nilai para peserta lain melalui layar display yang terpampang di titik kumpul lapangan PPSDM.
Dalam kesempatan lain, disela-sela acara Sepyo Achanto, SH, MH, MKn selaku Direktur Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan dan PPAT yang juga Ketua Panitia Ujian PPAT Tahun 2022 kepada Notarynews menyampaikan keterangannya bahwa Ujian PPAT yang digelar di PPSDM selama tiga hari (4 – 6 Nopember 2022) akan diikuti oleh 3000 peserta calon PPAT Wilayah Barat yang meliputi daerah Sumatera, DKI, Jawa Barat, Banten dan sebagian Kalimantan yang terbagi dalam tiga sesi ataupun empat sesi setiap harinya, dimana tiap sesinya diikuti 300 peserta.
“Terkait pelaksanaan ujian PPAT tahun ini masih menggunakan full sistem sistem CBT (computer based test/komputerisasi), seperti tahun sebelumnya. Mulai dari pendaftaran sampai informasi hasil ujian,” ujar Sepyo
Diungkapkan Sepyo, jumlah peserta yang nendaftar ujian PPAT mencapai 7015 orang, kemudian ditahap seleksi administrasi yang lolos ada 6610 orang. Dan tahap berikutnya dari yang lulus tahap pelaksanaan ujian ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu pembayaran PNBP, dan itu wajib.
“Dari 6610 berkurang lagi, maka total seluruhnya yang ikut ujian PPAT, baik di Bogor maupun Yogyakarta sebanyak 6075 orang. Adapun passing grade yang ditetapkan panitia “Ujian PPAT Tahun 2022″ adalah 8.0.,” terang Sepyo kepada Notarynews. (PraMoNo)
No comment yet, add your voice below!