(Denpasar, Bali – Notarynews) Universitas Warmadewa (Unwar) Bali kembali melakukan penandatanganan MoU dengan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (INI) di Gedung Gunapriya Dharmapatni Mandapa Unwar, pada Jumat (16/9). Penandatanganan MoU yang kedua ini dilakukan langsung oleh Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.,Sp.ParK., bersama Sekretaris Umum Pengurus Pusat INI, Tri Firdaus Akbarsyah, SH.,MH., yang disaksikan langsung oleh Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., dan Kabid Humas PP INI, Wiratmoko, Ketua Pengurus Wilayah Bali INI, I Wayan Muntra, SH, beserta jajarannya.
Sebagai implementasi MoU tersebut, Program Studi Magister Kenotariatan (Prodi MKn) Program Pascasarjana (PPs) Unwar menggelar Kuliah Umum “Peran Notaris Dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Investor (Penanam Modal) Di Bidang Bisnis Kepariwisataan” yang disampaikan oleh oleh Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI), Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH dengan di moderatori oleh Dr. I. Made Pria Dharsana, SH. M. Hum yang diikuti oleh mahasiswa Prodi MKn Unwar.
Rektor Unwar, Prof. Dewa Putu Widjana, berharap MoU yang dilakukan ini bisa
memudahkan dan memperkuat masing-masing pihak. “Saya berharap agar kerjasama ini bisa terus berlangsung, apalagi sekarang ini saya selalu tekankan, bahwa pases pendidikan baik yang bersifat akademik maupun bersifat profesi itu sudah mulai ada reformasi yang mendasar dimana skill sudah mula kita tingkatkan jumlahnya,” ujar Rektor Unwar.
Menurut Dewa Putu Widjana, selama ini ada pendapat bahwa lulusan Perguruan tinggi ada potensi dengan kebutuhan dunia kerja maupun kebutuhan perubahan yang sangat luar biasa apalagi di zaman digital sekarang ini.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si menegaskan bahwa sosialisasi tentang pentingnya sebuah akte perjanjian dalam proses berinteraksi antara satu dengan yang lainya, sehingga dengan semakin banyaknya Notoris yang terlahir maka diharapkan penegakan hukum kemudian, konflik-konflik yang sifatnya perdata bahkan pidana itu bisa semakin di atasi.
Terkat dengan dunia pariwisata, ditegaskan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali ini, diakuinya bahwa pariwisata di Bali yang masih menjadi salah satu icon yang nantinya bisa terus dikembangkan, dan Kaprodi MKn sudah menyampakan bahwa Notaris-notaris nantinya diharapkan dapat memahami tertang bagaimana proses dan mekanisme yang menjadi keunggulan di bidang pariwisata khususnya investasi penanaman modal dan hal hal yang lain mungkin juga perjanjian-perjanjian yang dilakukan dengan orang asing.
Gede Oka Wisnumurti menilai bidang kenotoriatan merupakan suatu fase pendidikan yang diharapkan mampu mencetak para calon notaris yang siap pakai dalam menjalankan tugas dan jabatannya, selaku penjabat umum satu satunya yang berwenang mengeluarkan alat bukti berupa akta otentik untuk kepastian hukum dibidang hukum perdata dan melalui :Kuliah Umum’ kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu langkah dan upaya dalam mempersiapkan calon-calon notaris yang handal dan profesional.
Ketua Pengurus Wilayah Bali INI, I Wayan Muntra, SH., mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kerjasama PP INI dengan Unwar Pusat INI. Menurutnya, Wayan Muntra, kerjasama yang dijalin dengan Pengwil Bali INI dengan Prodi MKn PPs Unwar juga sangat baik, sehingga sangat mendukung dalam upaya peningkatan kualitas calon-calon Notaris yang dilakukan Prodi MKn PPs Unwar yang disuport oleh para praktisi Notaris dari Pengwil Bali INI.
Ketua Pengwil Bali INI, berharap melalui kerjasama Prodi MKn PPs Unwar dengan PP INI, kualitas lulusan calon-calon Notaris semakin terjaga sehingga mampu bersaing di masa depan.
Memasuki materi kuliah umum, Sekretaris Umum PP INI, Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH dalam paparannya menegaskan kepada mahasiswa agar kelak jika menjadi Notaris agar tetap dapat menjaga keluhuran harkat dan martabat jabatannya.
Tri Firdaus mengingatkan agar Notaris dapat selalu menjaga kerahasiaan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan kewajiban Notaris baik sesuai dengan Undang Undang maupun sumpah jabatannya, kecuali Undang Undang menentukan lain.
“Bekerjalah dengan tetap menjaga sikap, tingkah laku dan menjalankan kewajiban sesuai kode etik Notaris, kehormatan, martabat da tanggungjawab sebagai Notaris,” ujar Tri Firdaus.
Ketua Bidang Perlindungan Anggota PP INI, Dr. Agung Irianto, SH, MH menambahkan agar dalam membuat kontrak kerjasama terkait dengan penanaman modal asing, Notaris harus berhati-hati.
“Pastikan kewenangan para pihak, dan pastikan obyek hak atas tanah dan apa yang diperjanjikan agar memberikan kepastian hukum. Tetap beranggapan Notaris bukan pihak dalam akta otentik, akta otentik pada hakikatnya memuat kebenaran formal sesuai dengan apa yang diberitahukan para pihak kepada Notaris,” imbuh Agung.
Keberlanjutan, penanaman modal oleh investor di Bali, lanjut Sekretaris Umum PP INI, dalam hubungannya dengan investasi sangat bergantung pada akta otentik yang menentukan secara jelas hak dan kewajiban
menjamin kepastian hukum dan sekaligus diharapkan dapat diminimalisir sengketa.
Di sinilah, lanjut Tri Firdaus peran Notaris dituntut untuk lebih profesional, cermat, teliti dan hati-hati menjalankan fungsi tugas dan kewenangannya. (Pramono)
